Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kenang 13 Tahun Gempa Jogja, Kunjungi Monumen Gempa Di Area Candi Prambanan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Monumen Gempa Bumi di Yogyakarta yang berlokasi di area Candi Prambanan

TRIBUNTRAVEL.COM - Peristiwa gempa bumi yang berkekuatan 5,9 Skala Richter yang mengguncang Yogyakarta tahun 2006 kembali dikenang pada hari ini (27/5/2019).

Ada sebanyak 6.234 orang yang meninggal dunia akhibat musibah bencana alam gempa bumi kala itu.

Meskipun musibah gempa bumi di Yogyakarta sudah berlalu, namun kita masih bisa mengenang peristiwa tersebut saat mengunjungi Moumen Gempa.

Kilas balik peritiwa gempa bumi di Yogykarata yang sudah terjadi 13 tahun lalu itu masih bisa dilihat di komplek Candi Prambanan.

Candi Apit Utara di kompleks candi Prambanan di jadikan museum pengingat kedasyatan gempa Jogya Mei 2006 lalu (KOMPAS.com/ wijaya kusuma)

Dilansir Tribun Travel dari laman resmi BUMN, bumn.go.id, monumen tersebut terdiri dari sebuah puncak bangunan candi yang disebut Ratna Kemuncak Candi Apit Utara.

Keberadaannya seakan dibiarkan tergeletak setelah peristiwa gempa bumi besar itu berlangsung.

Benda berbobot ratusan kilogram tersebut seakan menandakan kehebatan gempa bumi besar yang terjadi 13 tahun silam yang memporak-porandakan wilayah Yogyakarta dan Klaten, Jawa Tengah.

Tonton juga:

Hari Ini Ada Fenomena Matahari di Atas Kabah, Berikut Cara Sederhana Tentukan Arah Kiblat

6 Pertanyaan yang Selalu Ada saat Lebaran dan Tips Menghadapinya

Info Prakiraan Cuaca Besok Selasa 28 Mei 2019 di 33 Kota Besar Indonesia

Ada satu bangunan candi di Kompleks Prambanan yang susunan batunya disengaja tidak begitu rapi dibandingkan yang lainnya.

Candi tersebut adalah Candi Apit Utara.

Candi yang berlokasi di sebelah utara Candi Siwa ini dijadikan sebagai museum.

Museum tersebut dijadikan sebagai pengingat kedahsyatan gempa bumi pada tahun 2006.

Sisa-sisa reruntuhan saat gempa bumi Jogja yang dibuatkan monumen (bumn.go.id)

Candi ini berlokasi paling utara di sebelah timur ini jika dilihat memang susunan batunya tidak rata.

Meskipun begitu pengunjung yang datang kesana tidak perlu khawatir.

Karena dalam proses konsolidasi sela-sela batu telah direkatkan dengan injeksi dengan memasukkan perekat berbahan campuran pasir, kapur, dan zeolit.

Halaman
12