Selain itu, di daerah ini sering terjadi angin kencang, dan jarak pandang rendah karena terdapat salju tebal dan awan abu dari gunung api aktif terdekat.
4. Bandara Courchevel, Prancis
• Nama Resmi Bandara YIA Belum Ditentukan, Ada Usulan Nama Pangeran Diponegoro Hingga Mangkubumi
Bandara Courchevel terletak di Pegunungan Alpen, dekat perbatasan Italia di ketinggian 6.500 kaki dengan landasan pacu kecil sepanjang 1.760 kaki dan kemiringan lereng sekitar 18,5 persen.
Bandara ini memiliki pencahayaan yang kurang dan sistem keamanan yang rendah sehingga tidak memungkinkan pesawat mendarat bila terjadi cuaca buruk.
5. Bandara Gisborne, Selandia Baru
• 3 Tempat Makan Murah di Bandara Changi Singapura
Bandara Gisborne di Selandia Baru dikatakan berbahaya karena memiliki landasan pacu yang dipotong oleh lintasan kereta api.
Oleh karena itu, Bandara Gisborne harus berkoordinasi dengan layanan kereta api nasional untuk mendaratkan pesawat di sini karena langsung melintasi jalan utama.
Selain itu, bandara ini juga mempunyai tiga landasan pacu lainnya namun dengan lintasan yang berumput.
6. Bandara Saba, Belanda
• 6 Hotel Transit Murah dekat Bandara Internasional Ngurah Rai Bali
Bandara Saba di Belanda ini berdiri kokoh di tepi tebing dengan landasan pacu kecil dan sempit sepanjang 1.300 kaki.
Sehingga banyak orang menjadikan bandara ini sebagai bandara menyeramkan bagi para peloncong.
Letaknya tak jauh dari St. Maarten dapat ditempuh sekitar 15 menit menggunakan pesawat.
7. Bandara Regional Telluride, Colorado
• Libur Lebaran ke Surabaya? Simak 5 Hotel Dekat Bandara Juanda dengan Tarif Dibawah Rp 200 Ribu Ini
Bandara Regional Telluride terletak lebih dari 9.000 kaki di atas permukaan laut.
Karena letaknya yang berada di ketinggian tersebut, menjadikan Telluride sebagai bandara komersial tertinggi di Amerika Utara.
Baca tanpa iklan