"Kita adalah keluarga yang sama. Hanya ada satu Tuhan dan tidak ada perbedaan antara orang Kristen dan Muslim," ujar Ayoub yang mengenakan pakaian tradisional Levantine, dikutip dari The National.
Untuk membangunkan sahur, Ayoub harus bangun pukul 1 dini hari dan menyiapkan diri untuk berkeliling desa.
Selanjutnya, Ayoub akan berjalan berkeliling di jalanan untuk membangunkan sahur hingga pukul 4 pagi.
Meskipun berbeda keyakinan, namun orang-orang di desa yang beragama Muslim sangat berterimakasih.
• Cerita Muslim di Negara-negara Skandinavia yang Berpuasa hingga Lebih dari 17 Jam
Bahkan orang-orang di desa selalu berdoa untuk Ayoub dan mengundangnya untuk ikut bersantap sahur.
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)
Baca tanpa iklan