Wisatawan menghabiskan delapan jam dan 40 menit di jalan, menyisakan hanya 80 menit untuk menghabiskan waktu di lima tempat yang indah.
Selain itu, saat berada di lokasi wisata, kamu hanya menemukan Instagrammers amatir menghabiskan waktu yang lama hanya untuk menyempurnakan satu gambar!
• Demi Wujudkan 10 Bali Baru, Kemenpar Dorong KUR di Kepulauan Seribu
Padahal ada banyak hal menarik yang bisa dilakukan dibanding harus memotret ratusan foto.
Bisa dikatakan fotografi dan perjalanan sama sekali bukan teman akrab , tetapi bangkitnya platform media sosial telah membuat mereka hampir tidak dapat dipisahkan.
Bali Bible menjanjikan tur Instagram-nya akan membuat "kenangan yang akan bertahan seumur hidup"; namun kenyataannya penelitian terbaru menentang itu.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Jurnal Psikologi Sosial Eksperimental, Diana Tamir, seorang asisten profesor di Universitas Princeton, di Amerika Serikat, menemukan bahwa ingatan peristiwa menjadi kurang berkesan setelah didokumentasikan dan dibagikan.
Jadi, jika kamu ingin benar-benar merasakan liburan di Bali yang sebenarnya, ada baiknya lepaskan sejenak kebiasaanmu aktif di media sosial dan nikmati liburanmu.
• 5 Fakta Terkait Infeksi Monkeypox yang Masuk ke Singapura
• Jika Ponselmu Berdering Sekali di Tengah Malam, Jangan Pernah Hubungi Kembali
• 7 Buah ini Baik Dikonsumsi ketika Sahur untuk Turunkan Berat Badan
• 7 Ragam Sajian Es Asli Indonesia yang Jadi Menu Andalan Berbuka Puasa
• 5 Barang yang Wajib Kamu Bawa saat Traveling di Bulan Puasa
TribunTravel/Ambar Purwaningrum
Baca tanpa iklan