Berdasar kisah penghuni pulau tersebut mereka mendapatkan informasi, di tengah pulau terdapat gugusan gunung yang melintang dari barat ke timur.
Keadaan geografi itu telah menghentikan komunikasi antara kawasan pantai utara dan selatan, sehingga para pelaut Portugis mengurungkan niat untuk segera menjelajahi sisi selatan pesisir Jawa.
Dan pesisir selatan Jawa masih menjadi misteri hingga tahun 1580an.
Francis Drake, seorang pelaut dan politikus Inggris yang mengelilingi dunia pada 1577 sampai dengan 1580 dan kemudian berjejak di pesisir selatan Jawa.
Usai menjelajahi kepulauan Maluku dan melewati celah Timor, Drake dan para krunya menyusuri jalur selatan dan mendarat di suatu tempat di pesisir selatan Jawa yang diduga Cilacap.
Kemudian pada tahun 1606 terbitlah peta yang berjudul Insulæ Indiæ Orientalis karya kartografer Jodocus Hondius.
Hondius menggambar pesisir selatan Jawa hanya dengan garis putus-putus, namun menyisakan garis tegas yang membentuk teluk untuk kawasan pelabuhannya.
Hondius menorehkan catatan kecil di titik tersebut, “Huc Franciscus Dra. Appulit,” yang menandai tempat Drake membuang sauhnya.
Sejak terbitnya peta Hondius itu, misteri rupa pesisir selatan Jawa mulai terungkap.
Peta-peta setelahnya memberikan gambaran utuh tentang sebuah pulau yang pernah populer di kalangan penjelajah samudra dengan nama Java Major.
• Deretan Riasan Mata Aneh yang Digunakan Selebriti Dunia di Met Gala 2019
• Khasiat yang Diperoleh jika Rutin Konsumsi 3 Butir Kurma
• 4 Kebiasaan Makan saat Buka Puasa di Sejumlah Negara di Dunia
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)
Baca tanpa iklan