TRIBUNTRAVEL.COM - Mendengar kata cawet, warga yang berbahasa Jawa tentu akan langsung terbayang dengan pakaian dalam.
Tidak untuk cawet yang satu ini.
Cawet kali ini merupakan sebuah nama desa di Watukumpul, tepatnya yakni Desa Cawet, Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Letak Watukumpul menjadi daerah perbatasan, sebelah selatan bertetangga dengan Kabupaten Purbalingga, sebelah timur bertetangga dengan Kabupaten Pekalongan, dan sebelah tenggara dengan Kabupaten Banjarnegara.
Desa Cawet terdiri atas lima dusun, yaitu Dusun Kaliduren, Dusun Karangsemu, Dusun Keramat, Dusun Sipedang, dan Dusun Watugajah.
Keberadaan nama Desa Cawet menjadi bagian sejarah yang melekat dalam kehidupan masyarakat di sana.
Uniknya lagi, Kepala Desa Cawet Taufik Saleh, saat mencalonkan diri pada 2018 bersemboyan “Cawetku, Cawetmu, Cawet Kita Semua.”
Bikin tertawa orang yang memahaminya secara literal dalam bahasa Jawa.
Asal usul Desa Cawet
Subhi (59), warga Cawet dari Dusun Sipedang mengatakan, nama Cawet diambil dari sesepuh desa.
Seorang tokoh yang menjadi kepala desa pertama.
Dulunya kepala desa tersebut tidak memakai celana.
Hanya sebatas sarung yang kemudian diikat.
Lurahe iku mboten purun nganggo celana. Nganggone cawet (Tidak mau memakai celana, pakainya cawet). Cawet itu sarung yang dilinting di sekitar paha dan selangkangan. Lalu dipanggilah dengan sebutan lurah cawet,” katanya kepada Tribunjateng.com, Minggu (5/5/2019).
Subhi menjelaskan, wilayah Desa Cawet yang berdiri paling awal adalah Dusun Watugajah.
Di sana juga terdapat makam sesepuh desa, termasuk makam Mbah Cawet.