Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

6 Event Unggulan di Jawa Tengah Bakal Dikemas Jadi Branding Wisata Kolaboratif

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampilan seniman di hari pertama gelaran Solo International Performing Arts (SIPA) di Benteng Vastenburg, Kamis (6/9/2018).

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebanyak enam event unggulan di Jawa Tengah dikemas kemudian di luncurkan menjadi satu branding pariwisata kolaboratif skala nasional hingga internasional.

Penguatan kolaborasi wisata tersebut dilakukan dalam acara Rapat Koordinasi (Rakor) Sinergitas Program Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Tahun 2019, di The Alana Hotel and Convention Center Solo, Senin (29/4/2019).

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengatakan sebagai destinasi pariwisata yang dikenal jantungnya budaya Jawa, Jawa Tengah pada tahun 2019 memiliki 70 event unggulan baik event budaya pariwisata maupun olahraga.

Dan dari 70 event tersebut sebanyak enam event telah dikurasi oleh tim kurator Calender of Event Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia (RI) masuk dalam kategori top 10 nasional event 2019.

Enam event tersebut yakni Borobudur Marathon, dan kategori 100 Wonderful Events yakni Solo International Performing Arts (SIPA), Solo Batik Carnival (SBC), Dieng Culture Festival (DCF), Festival Cheng Ho, dan Festival Payung Indonesia.

"Kegiatan launching ini diselenggarakan sebagai sarana promosi, menyebarluaskan informasi serta penyelenggaraan event, serta sebagai tanda dibukanya kesempatan untuk partisipasi peserta dan pelaku pariwisata di setiap penyelenggaraan event," katanya kepada wartawan, Senin (29/4/2019).

Selain itu juga untuk menggali terus potensi lokal yang ada dibarengi juga dengan meningkatkan integritas Sumber Daya Manusia (SDM).

Sementara itu dikesempatan yang sama Restog Krisna Kusuma selaku Sekretaris Utama Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) berujar launching enam event Jawa Tengah tersebut juga sinergitas Pemerintah Pusat serta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tersebut setidaknya menjadi jangkar kemajuan perkonomian kreatif di Jawa Tengah.

"Berbicara terkait potensi event wisata di Jawa Tengah memang menjadi kantongnya khususnya di Kota Surakarta dengan keunggulan pada seni pertunjukan juga kulinernya," ujarnya kepada Tribunsolo.com, Senin (29/4/2019).

Dan, lanjutnya Bekraf di sini hadir untuk mengembangkan di sektor pendukungnya, misalnya souvenir, bentuk kreatifitas dan inovasi promosi antara lain dalam bentuk film atau design.

Pihaknya juga berujar sinergi tersebut memang sangat diperlukan, sehingga ekonomi kreatif berbasis event-eventyan potensial tersebut akan semakin berkembang.

Sehingga berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

"Berkaca pada pertumbuhan industri kreatif Indonesia ini selalu positif, bahwa nilai PDB ekonomi kreatif 2016 Rp 926 Triliun, kemudian 2017 mencapai Rp 1.009 triliun.

“Kontribusi ekonomi kreatif Indonesia pada tahun 2018 sebesar Rp 1.105 triliun."

"Setiap tahun terjadi peningkatan nilai PDB berkisar 10 persen sampai 15 persen," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul 6 Event Seni Budaya Jawa Tengah Bakal Dikemas Jadi Brand Wisata Kolaboratif