Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Rekomendasi Kuliner

Kuliner Unik Kancung Beruk Lemang, Hidangan Lezat di Dalam Tanaman Kantong Semar Khas Kerinci, Jambi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kolase kuliner tradisional Lemang Kantong Semar khas Kerinci, Jambi.

TRIBUNTRAVEL.COM - Selain Dendeng Batokok hingga Dodol Kentang khas Kerinci, Jambi memiliki kuliner unik yang patut dicoba.

Satu diantaranya adalah Kancung Beruk Lemang alias Lemang Kantong Semar.

Sesuai dengan namanya, kuliner unik ini disajikan di dalam tanaman Kantong Semar.

Seperti yang diketahui, Kantong Semar merupakan tanaman karnivora pemakan serangga.

Meskipun terbilang cukup ekstrem, tetapi hidangan yang satu ini sangat menggugah selera.

Proses memasak Lemang Kantong Semar terbilang aman dan cocok untuk dikonsumsi.

Tanaman Kantong Semar biasanya akan dibersihkan hingga higenis agar terjamin keamanannya.

LIHAT JUGA:

Melihat Keindahan Taman Bidadari, Destinasi Baru di Magelang yang Penuh Hamparan Bunga Warna-warni

5 Hotel Murah di Tanjung Pinang, Lokasi Strategis Tarif Menginap Mulai Rp 120 Ribu Per Malam

Rekomendasi 7 Kuliner Emak Asli Malang yang Cocok untuk Sarapan, Coba Pecel Sarangan Bedjo

Bagian tanaman Kantong Semar yang digunakan adalah sulur kantong beserta batangnya.

Batang yang menempel di sulur kantong tidak akan dipisahkan atau dicabut, karena berfungsi mencegah kebocoran isian di dalamnya.

Kemudian yang paling penting adalah bahan utamanya yakni beras ketan yang sudah dibersihkan akan dimasukkan ke dalam Kantong Semar.

Uniknya lagi, beras ketan yang digunakan dicampur dengan air santan kelapa dan garam agar lebih gurih dan sedap.

Proses memasaknya sama seperti mengukus biasa, yakni dimasukkan ke dalam panci hingga matang.

Promo Tiket.com - Dapatkan Diskon Tiket Pesawat hingga Rp 1 Juta untuk Semua Rute Domestik

4 Danau di Indonesia Ini Punya Warna yang Unik, Mana Saja ya?

Nah Lemang Kantong Semar ini biasanya hanya disajikan pada saat tertentu saja, seperti di acara Kenduri Adat Sko.

Hal ini dikarenakan tidak mudah menemukan tanaman Kantong Semar.

Halaman
12