“Tanaman ini kami dapatkan pohonnya di Desa Tenganan, Karangasem,” ucapnya.
Untuk tahun 2019 ini, kata dia, Kebun Raya Bedugul menargetkan taman tematik baru yakni taman upacara adat atau taman panca yadnya.
Taman ini nantinya menawarkan berbagai jenis tanaman untuk upacara adat Bali kepada pengunjung kebun raya Bali.
Rencananya, sebanyak 212 jenis tanaman upacara adat akan disediakan.
“Secara keseluruhan masyarakat di Bali dalam upacara adat yang banyak digunakan tanaman dengan jenis cemara kesem, majegau, cemara pandak dan garsinia,” terangnya.
Kemudian, disinggung mengenai kunjungan, Bayu Adjie mengatakan kunjungan wisatawan didominasi oleh wisatawan asal China dan selanjutnya disusul oleh Australia dan Jepang.
Rata-rata pengunjung setiap harinya antara 5.000 orang, sedangkan khusus hari libur atau akhir pekan biasanya tembus hingga 7.000 orang.
Menurut data yang berhasil diperoleh, tiga tahun terakhir kunjungan wisatawan baik domestik dan mancanegara menunjukkan peningkatan, namun pada tahun 2017 sempat mengalami penurunan lantaran beberapa faktor seperti bencana alam.
Rinciannya, tahun 2015 kunjungan wisatawan sebanyak 396.616 orang, kemudian meningkat di tahun 2016 menjadi 588.485 orang, dan sempat menurun di tahun 2017 menjadi 479.213 orang.
“Kunjungannya tiap tahun meningkat, hanya saja tahun 2017 sempat menurun lantaran beberapa faktor seperti akibat bencana alam yang terjadi di Bali dan khususnya Tabanan,” katanya.(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kebun Raya Bedugul Punya Koleksi 2.500 Tanaman, Tahun 2019 Ini Akan Kembangkan Taman Panca Yadnya
Baca tanpa iklan