Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Intip Keunikan 3 Kafe dengan Kaum Difabel sebagai Karyawannya, Bisa Belajar Bahasa Isyarat Sekaligus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Deaf Cafe Fingertalk

TRIBUNTRAVEL.COM - Keberadaan kaum difabel di Indonesia masih dipandang sebelah mata dan masih sedikit perusahaan yang mau mempekerjakan kaum difabel.

Padahal, kaum difabel memiliki hak untuk mendapat pekerjaan yang layak seperti halnya yang lain.

Inilah yang menjadi inspirasi beberapa pendiri kafe untuk memberdayakan kaum difabel dan mempekerjakan mereka.

Dilansir TribunTravel dari beberapa sumber, berikut ini adalah beberapa kafe dengan kaum difabel sebagai karyawannya:

1. Deaf Fingertalk Cafe

Kafe ini terletak di Jalan Raya Cinere, Depok, Jawa Barat dan didirikan oleh seorang wanita yang bernama Dissa Syakina Ahdanisa pada 15 Mei 2016.

Dissa, terinspirasi dari sebuah kafe difabel yang ada di Nigeria tempat ia menjadi relawan sebelumnya.

Tonton juga:  

Seluruh karyawan di Deaf Fingertalk Cafe adalah penyandang tunarungu.

Itulah sebabnya kafe ini mengambil nama finger talk yang merupakan bahasa isyarat kaum tuna rungu dengan menggunakan jari.

Di kafe inipun kamu juga bisa belajar bahasa isyarat lho, keren kan.

Mulai Hari Ini, Maskapai Asiana Airlines Pindah ke Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta

Sambut Pesta Demokrasi, Instagram dan Komikus Indonesia Rilis Stiker Pemilu Pertama di Indonesia

2. Kafe Mbok Kom

Kafe Mbok Kom berada di Jalan Ketintang Madya nomor 50 Surabaya dan didirikan oleh seorang seorang penyandang disabilitas yang bernama M. Shobik.

Latarbelakang kafe ini didirikan adalah Shobik ungin agar teman-teman difabel lainnya mampu berdaya secara ekonomi dan supaya terangkat derajatnya.

Setidaknya di kafe Mbok Kom ada sekitar 17 karyawan dimana 15 karyawannya merupakan penyandang disabilitas, ada yang tuna wicara, tuna rungu dan tuna daksa.

Halaman
12