Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Peneliti: Gorila Ternyata Juga Merawat Mayat dan Berduka Seperti Manusia saat Anggotanya Meninggal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peneliti mengamati perilaku gorila yang berduka ketika ada anggotanya meninggal

Ini merupakan suatu perilaku yang menunjukkan bahwa dia tertekan.

Rasa sayang dapat merangsang pelepasan oksitosin, hormon yang memiliki efek penghambat stres, kata para ilmuwan.

Dia juga terlihat berbaring dan duduk di dekat mayat, menatap wajah, dan dengan lembut mencoba menggerakkan kepala mayat dengan tangannya.

Putranya yang lain, Urwibutso, bersuara keras dan memukuli dadanya di atas mayat wanita yang mati itu.

Perilaku agresif terhadap mayat mungkin mengisyaratkan gorila frustrasi karena mereka tidak dapat membangunkan kerabat mereka yang mati, menurut tim.

Ketika sekelompok gorila Grauer menemukan mayat yang bukan anggotanya di DRC, mereka juga berkumpul di sekitarnya, mengendus dan menjilatnya selama 17 menit dari berbagai sudut.

Studi ini tidak hanya memberikan wawasan tentang bagaimana hewan memandang dan memproses kematian, tetapi para peneliti mengatakan itu juga memiliki implikasi konservasi yang penting.

Mayat memiliki risiko serius penularan penyakit dan butuh pemeriksaan khususnya wabah penyakit di antara gorila.

Ebola telah membunuh ribuan gorila dan kera besar Afrika yang sangat rentan terhadap virus.

Tingkat kematian gorila setinggi 95 persen setelah bersentuhan dengan penyakit ini.

Tim dari Dian Fossey Gorilla, Universitas California Davis, Universitas Uppsala dan Institut Kongo untuk Konservasi Alam telah menerbitkan temuan mereka di PeerJ, Jurnal Ilmu Kehidupan dan Lingkungan.

Ilmuwan Dian Fossey Fund, Dr Amy Porter mengatakan, "pengamatan kami mengejutkan karena tidak hanya satu tapi hampir semua individu dalam kelompok gorila Grauer terlibat dengan mayat. Respons perilaku mereka sangat mirip dengan gorila gunung di sekitar mayat anggota kelompok."

"Di antara para primata, terutama kera besar, ada bukti kuat dari respons perilaku dan fisiologis terhadap kematian yang mereka sesali," lanjutnya.

"Namun, masih belum jelas apakah perilaku yang kami amati di sekitar mayat gorila dalam tiga kasus ini adalah respons umum yang terjadi pada gorila," tutupnya.

Rekomendasi Makanan Khas Buleleng Bali yang Wajib Dicoba, Ada Blayag hingga Jukut Undis

4 Kasus Pencurian Paling Aneh Terjadi di Dunia, Termasuk Kasus Pencurian Sebuah Jembatan

Punya Masalah dengan Bau Kaki? Coba 6 Cara Ampuh Ini untuk Mengatasinya

TribunTravel.com/rizkytya