TRIBUNTRAVEL.COM - Ranu Kumbolo merupakan sebuah danau yang terletak di kaki Gunung Semeru tepatnya di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Ranu Kumbolo juga merupakan tempat transit atau camp bagi para pendaki Gunung Semeru dan termasuk dalam area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Danau yang memiliki luas sekitar 15 hektar dan berada di ketinggian sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut ini sering digunakan sebagai sumber air bersih bagi para pendaki Gunung Semeru.
Danau yang berada di lereng Gunung Semeru ini memang terkenal akan pesona keindahan alamnya.
• Info BMKG: Prakiraan Cuaca 3 April 2019, Simak Daftar Wilayah yang Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem
• 8 Kue Kering Populer dari Sejumlah Negara di Dunia, Ada Kue Nastar dari Indonesia
Sehingga keindahan Ranu Kumbolo tidak perlu kamu ragukan lagi, karena dari tempat ini kamu bisa melihat matahari pagi di sela-sela dua bukit yang berdekatan lokasinya.
Tonton juga:
Selain itu, danau ini juga dikelilingi oleh hamparan bukit menjulang dengan vegetasi tumbuhan hijau.
• Potret Mewahnya Jet Pribadi Milik Raphael Moeis, Putra Sandra Dewi dan Harvey Moeis
• Apa yang Akan Terjadi Jika Pesawat Tidak Bisa Mendarat?
Tidak cukup di situ, kamu pun juga bisa menemui hamparan tanah lapang yang ditumbuhi bunga edelweis langka di sini.
Bunga Edelweis memiliki daya tahan hidup sangat lama sekali dan bahkan jauh lebih lama dari bunga-bunga lainnya.
Disarankan bagi kamu yang ingin berwisata ke danau ini untuk melakukan latihan fisik terlebih dahulu paling tidak selama satu minggu sebelum keberangkatan.
Latihan fisik ini bisa berupa jogging, gym, lari dan olahraga lainnya yang dapat meningkatkan daya tahan dan kekuatan tubuh kamu selama melakukan pendakian, mengingat medan di Ranu Kumbolo tidak mudah untuk dijangkau.
Tiket masuk ke Ranu Kumbolo terbilang cukup murah, yakni kamu hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 10 ribu per orang dan Rp 20 ribu per tenda.
Untuk mencapai Danau Ranu Kumbolo, kamu bisa memilih dua alternatif jalur pendakian yakni melalui Watu Rejeng dan Bukit Ayek-ayek.
Jalur Watu Rejeng jauh lebih mudah ditempuh dibandingkan dengan jalur Ayek-ayek, namun membutuhkan waktu yang lebih lama.
Sedangkan jika kamu memilih jalur Bukit Ayek- ayek, perjalanan akan jauh lebih cepat tetapi jalan yang harus kamu tempuh sangat curam dan cukup berbahaya bagi seorang pendaki yang belum berpengalaman.
Baca tanpa iklan