Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

15 Alasan Orang Kamboja Suka Makan Tarantula, di Antaranya Akibat Penindasan Rezim Khmer Merah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Youtuber Asal Kamboja Ini Tampak Santai Memasak dan Memakan Tarantula

TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa yang tak bergidik melihat tarantula.

Serangga yang satu ini tak cuma memiliki penampilan yang menyeramkan, tapi juga gigitannya yang menyakitkan.

Meski tergolong berbahaya, namun di Kamboja justru dijadikan sebagai kudapan.

TONTON JUGA

5 Kuil Paling Menakjubkan di Dunia, Ada Angkor Wat di Kamboja hingga Pura Uluwatu di Indonesia

Jika kamu berkunjung ke Kamboja, kamu akan menemukan berbagai olahan berbahan tarantula.

Tarantula di Kamboja biasanya diolah dengan cara digoreng atau dimasak sebagai lauk.

Bukan tanpa alasan mengapa tarantula cukup populer di Kamboja.

Sejarah dibaliknya cukup menyedihkan.

 Dilansir TribunTravel.com dari laman factslegend.org berikut fakta di balik konsumsi tarantula di Kamboja.

1. Laba-laba, khususnya tarantula tidak benar-benar dianggap lezat sampai 1970-an.

Tradisi ini dimulai kembali pada pertengahan 1970-an setelah Kamboja di bawah rezim komunis Khmer Merah.

2. Penindasan ekstrim di bawah rezim mengakibatkan kematian 1,7 juta rakyat Kamboja karena terlalu banyak bekerja, eksekusi, kesehatan yang buruk dan tentu saja kelaparan.

3. Kelaparan inilah yang membuat orang-orang mencari sumber pangan alternatif yang tidak terbatas dan tarantula menjadi jawabannya.

(latimesherocomplex)

Bukannya Takut, Youtuber Asal Kamboja Ini Tampak Santai Memasak dan Memakan Tarantula

4. Awalnya tarantula dijadikan sebagai obat tradisional, namun kemudian berubah menjadi makan alternatif.

5. Karena rezim Khmer Merah membuat tarantula akhirnya menjadi sumber makanan utama di Kamboja.

Halaman
123