Selama ini tidak sedikit penumpang pesawat yang beranggapan pendaratan pesawat yang tergolong “kasar” dipengaruhi kondisi hujan maupun pilot yang belum benar-benar terlatih.
Sudah pasti anggapan yang semacam ini tidak dapat dibenarkan.
Karena untuk melakukan pendaratan ketika kondisi hujan memang memiliki tantangan tersendiri bagi pilot.
Meskipun demikian, pilot sudah mendapatkan bantuan dengan teknologi di pesawat yang demikian canggih.
Pendaratan ketika dalam kondisi hujan maupun kondisi normal memang sudah semestinya tidak terlalu mulus atau firm landing.
Hal tersebut dilakukan agar pesawat dapat mendarat tepat pada arealnya (Touch Down Zone) serta sensor-sensor yang terdapat di roda pendarat seperti halnya sensor auto brake, sensor spoiler dan sensor lainnya segera aktif pada saat pesawat mendarat.
Pasalnya mendarat dengan mulus yang bukan pada arealnya cenderung lebih berbahaya karena dinilai kemungkinan tidak mampu mengaktifkan sensor-sensor dan sebagai akibatnya pesawat akan “terlambat” melakukan pengereman alias berhenti.
Sudah cukup tahu bukan? Bahwa melakukan penerbangan di musim hujan tidak begitu menakutkan.
• Kenapa Penumpang Cuma Diperbolehkan Bawa 100 ml Cairan ke dalam Pesawat?
• 10 Pesawat Terbang Paling Bersih di Dunia, Maskapai di Asia Mendominasi
• Memilih Posisi Kursi dalam Pesawat Ternyata Bisa Ungkap Karakter Kepribadianmu, Kamu yang Mana
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)
Baca tanpa iklan