Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Perempuan dari 7 Daerah Ini Terkenal 'Mahal' untuk Dinikahi, Berani Menikahinya?

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pernikahan adat Batak.

Orang banjar mengenal mahar dengan istilah “jujuran” yakni berupa uang dan emas, hal ini sekaligus dapat menunjukkan kesungguhan calon suami.

Jujuran menjadi prosesi wajib dan dibicarakan setelah lamaran.

Jumlah dari jujuran bisa sangat besar.

Proses pemberian mahar ini hampir sama dengan seserahan.

Nantinya, keluarga pihak laki-laki datang ke rumah pihak perempuan untuk memberikannya.

5. Nias

Pengantin wanita Nias (instagram/nellytanmakeup)

Mahar pernikahan di Nias dikenal dengan sebutan Bowo yang artinya hadiah atau pemberian cuma-cuma.

Tapi kenyataannya, pemberiannya nggak terhitung cuma-cuma juga.

Pihak mempelai pria diharuskan mampu memberi mahar berupa 25 ekor babi, sedangkan satu ekor babi saja harganya bisa mencapai Rp 1 juta.

Jadi, paling nggak harus menyiapkan dana sebesar Rp 25 juta untuk mempersunting gadis Nias.

Nah, kalau ternyata mempelai pria nggak sanggup, maka ia bisa mengabdi kepada mertuanya sampai nilai maharnya dianggap lunas.

6. Karo

Pernikahan adat Karo (instagram/ericsinuraya)

Dalam pernikahan adat Karo ada beberapa tahapan yang harus dilalui pasangan sebelum dan setelah menikah.

Ada tiga tahapan yang ahrus dijalani mulai dari persiapan, hari pesta, dan setelah pernikahan.

Untuk persiapan saja meliputi Sitandan Ras eluarga Pekepar, Mbaba Belo Selambar, dan Nganting Manuk.

Halaman
1234
Tags: