Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Nasi Menok, Kuliner Khas Magetan yang Selalu Menjadi Incaran Wisawatan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasi menok, kuliner yang paling diburu oleh penggemar kuliner di Sar Londho, Desa Candirejo Magetan, Jatim.

Lento merupakan bola bola yang terbuat dari ubi kayu yang diiris memanjang seperti lidi korek api yang dicampur dengan bumbu rempah seperti lengkuas, cabai, bawang merah bawang putih dan dicampur dengan sejumlah empon empon.

Rasanya gurih, pedas dan menyegarkan saat disantap dengan nasi menok.

Penyajian nasi menok tidak mengunakan piring, tapi menggunakan lemper, semacam piring dari tanah liat yang diberi alas daun.

Hal ini untuk lebih menghadirkan tampilan otentik seperti di pasar-pasar zaman dahulu yang belum mengenal piring.

Menu Khas Prajurit Mataram

Nasi menok konon merupakan menu yang disantap oleh kalangan Kerajaan Mataram pada Abad XVII.

Baik punggawa maupun prajurit Kerajaan Mataram dikisahkan menyukai nasi menok, yang sekarang kembali dihadirkan melalui Sar Londho di Desa Candirejo.

Selain nasi menok, di Sar Londho juga menyediakan nasi pecel khas Magetan, nasi jagung, nasi bancaan, tepo sayur serta jajanan tradisional seperti gethuk, cenil, grontol, tiwul, jenang sumsum, jenang grendul, jenang tape ketan serta sejumlah penganan seperti ketan oran dan minuman dari teh tubruk sampai kopi cokot.

Sar Londho biasanya ramai pada hari Sabtu dan Minggu, karena selain menyajikan menu kuliner tradisional pengunjung juga dihibur oleh musik angklung. (Sukoco)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : Nasi Menok, Menu Prajurit Mataram yang Ludes dalam Sejam di Sar Londho