TRIBUNTRAVEL.COM - Akhir-akhir ini moda transportasi pesawat terbang mengalami kenakian tarif.
Banyak yang menyayangkan kanaikan tarif tiket pesawat terbang yang belakangan ini mengalami kenaikan drastis.
Melansir dari Kompas.com, pada hakikatnya penerbangan itu adalah "mahal".
Alasan mahalnya penerbangan ini dikarenakan oleh ongkos operasional yang juga tinggi.
Sebelumnya, kita sering dimanjakan dengan 'low cost carrier', yang banyak ditawarkan oleh penerbangan berbiaya murah.
Sehingga, pada saat itu kita terjebak dalam ruang maindset 'penerbangan berbiaya murah'.
Pada dasarnya penerbangan biaya murah hanya sebuah strategi marketing atau model bisnis.
Model bisnis dan strategi marketing tersebut sebabkan pemotongan biaya-biaya yang dianggap tidak perlu untuk dibebankan kepada penumpang.
Misalnya biaya makan minum, fasilitas bagasi, dan beberapa sektor lain.
Hingga banyak maskapai penerbangan yang berlomba-lomba menurunkan harga karena persaingan dan alasan lain.
Pada dasarnya biaya operasi dan jasa penerbangan memanglah tinggi.
Banyak maskapai yang menurunkan harga untuk mengejar persaingan penerbangan berbiaya murah.
Harga murah tersebut banyak membius masyarakat luas, dan menganggap penerbangan ternyata bisa diselenggarakan dengan biaya murah.
Dikutip Tribun Travel dari Kompas.com, penjualan tiket dengan biaya murah pasti hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu saja, seperti low season.
Atau juga bisa terjadi pada pesawat baru yang belum memerlukan perawatan tingkat sedang dan overhaul tingkat berat.