TRIBUNTRAVEL.COM - Cuaca dingin ekstrim melanda sekitar 75 persen dari wilayah Amerika Serikat, dengan suhu mencapai minus 34 derajat Celsius.
Suhu udara ini bahkan terasa lebih dingin dibandingkan Antartika.
Suhu dingin yang ekstrim di Amerika Serikat disebabkan oleh adanya fenomena polar vortex.
Lalu, apa itu polar vortex atau pusaran kutub?
• Polar Vortex Landa Amerika Serikat, Temperatur Udara Lebih Dingin Daripada Antartika
Dikutip TribunTravel.com dari laman scijinks.gov, polar vortex adalah area bertekanan rendah, berupa hamparan udara dingin yang berputar-putar, di daerah kutub.
Selama musim dingin, polar vortex di Kutub Utara mengembang, sehingga mengirimkan udara dingin ke arah selatan.
Fenomena ini terjadi secara rutin dan kerapkali dikaitkan dengan munculnya suhu dingin ekstrim di Amerika Serikat.
Mengutip laman CNN, polar vortex bisa menyebabkan udara dingin ekstrim di belahan Bumi utara, tak hanya Amerika Serikat, tetapi juga Eropa dan Asia.
Seringkali polar vortex disalahartikan sebagai salah satu jenis badai atau tornado.
Padahal, sebenarnya itu adalah dua hal yang berbeda.
Udara dingin yang ditimbulkan oleh polar vortex biasanya menyebar di area yang lebih luas dan berlangsung lebih lama dibandingkan sebuah badai.
• 5 Rekomendasi Tempat Terbaik di Amerika Serikat yang Cocok Dikunjungi pada Awal Tahun 2019
Dengan turunnya temperatur secara drastis di cakupan area yang luas, kamu bisa melihat bagaimana badai musim dingin terbentuk.
Terutama saat udara dingin awalnya memasuki daerah yang sebelumnya memiliki temperatur yang hangat.
Munculnya udara dingin yang ekstrim dapat terjadi beebrapa kali dalam setahun, di kawasan yang berbeda di dunia dengan tingkat keparahan yang berbeda pula.
Polar vortex yang paling menonjol adalah polar vortex yang terjadi pada musim dingin 2014, ketika udara dingin dari Arktik 'tumpah' ke seluruh wilayah Amerika Utara.