Contoh makanan yang mengandung lemak trans adalah margarin, makanan kemasan (snack), dan aneka gorengan (seperti pisang goreng, kentang goreng, chicken nugget).
Pada sebuah study 2011 yang dimuat pada American Academy of Neurology, menyatakan makanan dengan kandungan lemak trans yang tinggi dapat berdampak buruk bagi kinerja otak serta penurunan fungsi kognitif pada otak.
3. Makanan Cepat Saji
Tidak dapat dipungkiri, makanan cepat saji memiliki rasa yang nikmat dan membuat ketagihan.
Melansir dari Healthline, mereka melakukan penelitian dengan melibatkan 52 orang untuk membuktikan bahwa makanan cepat saji dapat menyebabkan kerusakan fungsi otak dan merusak sel-sel fungsi otak.
Makanan cepat saji memiliki kandungan bumbu rahasia, seperti gula, lemak, dan garam, yang membuat tekanan darah tinggi naik dan sekaligus dapat menurunkan fungsi kognitif pada otak.
4. Minuman Manis
Mengonsumsi banyak minuman manis dapat membahayakan fungsi dan kesehatan otak.
Dikutip dalam sebuah penelitian di 2015 pada Journal Neuroscience, tikus yang diberi asupan gula yang tinggi mengalami penurunan fungsi kognitif otak yang cukup parah, radang otak, dan gangguan pada daya ingat.
Hal ini tentu sangat berbahaya bagi otak manusia.
5. Alkohol
Healthline, dalam sebuah penelitian, mengonsumsi alkohol secara berlebihan akan berpengaruh besar dalam penurunan kerja otak serta menimbulkan gangguan neurotransmiter dalam otak.
Alkohol juga sangat berbahaya bagi remaja, sebab pada masa tersebut otak mereka dalam masa perkembangan.
Remaja yang minum alkohol pun berisiko mengalami kelainan pada struktur dan fungsi otak serta gangguan perilaku dibandingkan remaja yang tidak minum alkohol.
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)