Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Imlek 2019

4 Tradisi Perayaan Tahun Baru Imlek yang Mulai Ditinggalkan, Ada yang Memuja Dewa Dapur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perayaan Tahun Baru Imlek

TRIBUNTRAVEL.COM - Perayaan Tahun Baru Imlek tiba kurang dari satu minggu lagi.

Selayaknya perayaan lainnya, Tahun Baru Imlek memiliki sederetan tradisi yang memiliki makna filosofis yang mendalam.

Namun, beberapa tradisi perayaan Tahun Baru Imlek sudah semakin memudar.

Berikut TribunTravel.com telah merangkum beberapa tradisi Imlek yang sudah mulai ditinggalkan dari laman travelchinaguide.com.

1. Memuja Dewa Dapur

Menurut legenda, beberapa hari sebelum Tahun Baru Imlek, Dewa Dapur akan membuat laporan akhir tahun tentang kebaikan dan keburukan setiap manusia kepada Kaisar Giok.

Menjelang malam, setiap keluarga pun merasa khawatir keburukan mereka akan terlihat oleh Kaisar Giok.

Sehingga mereka pun menyalakan dupa, petasan, dan memuja dewa dengan 'sesaji' seperti kue, kacang-kacangan, dan buah kering.

Dengan begini, Dewa Dapur diharapkan untuk melapor sisi baik mereka saja.

Faktanya, memberikan sesaji ini diharapkan untuk membawa keberuntungan dan kesehatan di masa depan.

Saat ini, Saat ini, kebanyakan orang menggunakan kompor gas dan kompor listrik daripada kompor api tradisional, sehingga tradisi tersebut mulai pudar.

Sebab, melakukan pemujaan kepada Dewa Dapur dengan membakar dupa dan petasan lebih berbahaya jika ada kompor gas di dalam ruangan.

2. Begadang pada malam Tahun Baru Imlek

Menurut legenda, monster Nian yang mengerikan akan datang untuk memangsa manusia dan hewan ternak pada malam Tahun Baru Imlek.

Untuk menghindari ancaman Nian, orang-orang harus menutup pintu rumah dan begadang.

Halaman
12