Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Pada 9 Januari 1493, Christopher Columbus berlayar di lepas pantai Republik Dominika, ketika dia melihat apa yang dia yakini sebagai tiga putri duyung.
Dia benar-benar serius dalam keyakinan ini dan bersumpah jika para putri duyung itu tak secantik yang ada di dongeng.
Columbus telah berlayar dari Spanyol enam bulan sebelumnya, melintasi Samudra Atlantik dengan kapalnya Pinta, Nina, dan Santa Maria, untuk mencari rute barat ke Asia.
Putri duyung dikatakan sebagai wanita cantik dari pinggang ke atas dan memiliki tubuh ikan dari pinggang ke bawah.
Meskipun tidak terlalu jauh untuk memahami bagaimana pelaut yang kesepian yang telah berbulan-bulan jauh dari rumah bisa membayangkan makhluk seperti itu, jauh lebih mungkin bahwa apa yang sebenarnya dilihat Columbus adalah manatee.
Manate adalah mamalia laut besar yang memiliki ekor pipih, sirip, dan kepala seperti telur, menurut Live Science.
Makhluk-makhluk itu, yang juga dikenal sebagai sapi laut, lebih dekat hubungannya dengan gajah daripada sapi.
Manate besar, memiliki gerakan yang lambat dan sering dimakan oleh hewan lain.
Manate dapat berkisar dari 8 hingga 13 kaki dan beratnya antara 400 hingga 1.300 kg.
Meskipun mereka besar, Manate bisa berenang dengan kecepatan tinggi.
Ekornya yang besar dan rata memberikan banyak kekuatan di dalam air.
Kecepatan berenang reguler mereka sekitar 5 mph, tetapi mereka dapat berenang sampai 15 mph dalam keadaan terdesak.
Manate tampaknya memiliki sedikit kemiripan dengan putri duyung.
Pertimbangkan betapa misterius dan kuatnya lautan bagi peradaban awal di sepanjang pesisir laut.