Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengenal 5 Karya Seni Tradisional dari Jepang, Mulai dari Seni Kaligrafi hingga Dupa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Shodo, seni kaligrafi dari Jepang

3. Ukiyo-e (Cetakan Woodblock)

Ukiyo-e berarti ‘gambar dunia yang mengambang’, dan merujuk pada subjek cetakan.

'Dunia mengambang' adalah dunia kesenangan yang singkat, dan subjek ukiyo-e seringkali, tetapi tidak selalu, wanita cantik atau geisha dari distrik hiburan.

Pada abad ke-17, ukiyo-e adalah pemandangan umum di rumah kelas milik pedagang menengah sebagai dekorasi.

Ukiyo-e menjadi satu di antara gaya seni Jepang yang paling khas dan unik.

Meskipun ukiyo-e bukan bentuk seni yang umum dipraktikkan saat ini, pengaruhnya masih dapat dilihat dalam bentuk seni modern seperti tato dan desain mode.

4. Shikki (Perabot pernis)

Shikki atau seni pernis Jepang dikenal karena keindahan dan daya tahannya.

Lacquer atau pernis telah digunakan di Jepang selama ribuan tahun untuk melindungi dan mempertahankan keindahan alami kayu.

Dengan semua penggunaan plastik dan logam modern, seni nampan atau sisir berpernis halus kini semakin langka.

Biasanya perabot berpernis tradisional ada di toko-toko perlengkapan rumah.

5. Kodo (Dupa)

Sebelum parfum dan semprotan aromatik modern hadir, dupa memainkan peran penting dalam masyarakat Jepang kelas atas.

Bangsawan Periode Heian akan mengharumkan pakaian, aksesoris, dan rambut mereka dengan wewangian khusus.

Bagian dari kodo termasuk ‘permainan perbandingan wangi dupa’ atau kumiko.

Pemain bergiliran menendus dupa tertentu dan menebak bahan-bahan di dalamnya.

Kudo tidak dipraktekkan secara luas belakangan ini, bahkan pada acara-acara budaya khusus karena tingginya biaya bahan yang diperlukan.

(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)

Tags: