Bagi yang ingin berkunjung, tak usah risau masalah penitipan kendaraan, karena terdapat tempat parkir yang lumayan luas sebelum melakukan tracking.
Akses menuju pantai memang tak bisa menggunakan kendaraan bermotor, tapi di sinilah keseruannya.
Kita harus berjalan kaki mendaki bukit dengan waktu tempuh normal sekitar 30-40 menit.
Usahakan datang ke pantai ini ketika hari masih terang, karena ketika malam datang, penerangan jalan menuju lokasi masih kurang.
Apabila hujan turun, jalanan sedikit licin, sehingga harus ekstra hati-hati.
Setibanya di pantai ini, pengunjung tidak langsung melihat air laut melainkan hamparan pasir di pantai yang seolah terbagi menjadi dua.
Sehingga, seolah ada dua pesisir dipisahkan dengan aliran sungai yang bermuara ke pantai.
Saat akhir pekan atau hari libur, biasanya banyak para pemuda yang bermalam mendirikan tenda di sepanjang jalur menuju pantai.
Suasana pantai yang jauh dari hiruk pikuk kebisingan jalanan membuat pengunjung dapat benar-benar menikmati alam.
Ketika malam datang, kita dapat membuat api unggun, menyeduh kopi atau teh hangat, bercengkerama bersama orang-orang terdekat akan bertambah lengkap ditemani hamparan langit dengan pancaran sinar bintang dan bulan yang terang.
Di pinggir pantai juga terdapat beberapa warung yang berjualan. Meski begitu, jika memang ingin berkemah di sini, bawalah persediaan air yang cukup.
• 8 Tradisi Bersantap Unik di Momen Tahun Baru dari Berbagai Negara, Orang Jepang Suka Santap Mi Soba
• Okinoshima, Pulau yang Terlarang Dikunjungi Wanita di Jepang, Begini Aturan dan Cara Memasukinya
• Jangan Takut dan Malu! Cara Mudah Memulai Pembicaraan dengan Penduduk Lokal di Berbagai Negara
• 7 Destinasi Musim Dingin yang Terkenal di Dunia, Bisa Masuk List Liburan Akhir Tahun
• Menikmati Kesegaran Alami Air Terjun Lepo, Objek Wisata Alam Terbaik di Bantul
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menikmati Keindahan Pantai Wediombo dan Pantai Greweng di Gunungkidul".