2. Iklim dan Kondisi Geografis
Taman Nasional Komodo adalah satu di antara daerah yang paling kering di Indonesia.
Taman nasional ini mengalami sedikit atau tidak ada hujan selama sekitar 8 bulan dalam setahun dan sangat dipengaruhi oleh hujan monsoon.
Suhu harian selama musim kemarau antara Mei hingga Oktober rata-rata sekitar 40 derajat Celsius.
Karena iklim kering ini, tanah kasar dengan bukit berbatu dan spesies tanaman yang ada hanya terbatas pada rumput, semak, anggrek dan pohon.
Meski begitu, wilayah laut Taman Nasional Komodo memiliki lanskap yang kaya dan penuh warna.
Taman nasional ini berada di dalam Segitiga Karang Asia Pasifik dan penuh dengan berbagai padang lamun, terumbu karang yang berwarna-warni, dan hutan bakau yang lebat.
3. Fauna Lainnya
Selain Komodo, Taman Nasional Komodo adalah habitat berbagai jenis makhluk darat dan laut lainnya.
Pengunjung dapat menyaksikan hewan-hewan yang menarik ini berkeliaran dengan bebas.
Fauna darat yang dapat ditemukan di sini termasuk beraneka ragam reptil, mamalia dan burung.
Seperti, 12 spesies ular, 9 spesies kadal, berbagai katak, rusa Timor (mangsa utama Komodo), kuda, kerbau, babi hutan, tikus Rinca endemik, kelelawar buah, dan lebih dari 40 spesies burung.
Fauna laut sangat beragam dan mencakup lebih dari 1.000 spesies ikan, 70 jenis spons, 10 jenis lumba-lumba, 6 jenis ikan paus, duyung, kura-kura hijau dan berbagai jenis hiu, pari manta besar, ikan pari, reptil laut dan krustasea dan kadang-kadang paus yang sedang bermigrasi.
4. Spot Diving dan Snorkeling Kelas Dunia
Taman Nasional Komodo terletak secara strategis di jantung Segitiga Karang Asia Pasifik dan merupakan rumah bagi satu di antara lingkungan laut terkaya di dunia.
Penyelam, ilmuwan, dan fotografer dari seluruh dunia datang ke taman nasional ini untuk menyaksikan keanekaragaman hayati yang menakjubkan yang dapat ditemukan di salah satu dari banyak tempat menyelam.