Mencukur kumis dan memotong kuku di pesawat memang tidak berpengaruh terhadap kelangsungan penerbangan.
Namun ada beberapa kebiasaan buruk selain itu yang sering dilakukan penumpang pesawat.
Nahasnya, kebiasaan buruk tersebut berakibat fatal pada penerbangan.
Laura Lazarus, mantan pramugari sebuah maskapai yang selamat dari dua kecelakaan pesawat pada 2004 dan 2007 mengatakan masih ada kebiasaan-kebiasaan jelek yang mengundang bahaya dari penumpang pesawat.
Menurutnya kebiasaan-kebiasaan itu bermuara pada perilaku menggampangkan atau menyepelekan hal-hal kecil yang bisa berakibat fatal.
"Mungkin ini intinya kebiasaan menyepelekan sesuatu, yang terlihat kecil tapi akibatnya membahayakan," tutur Laura, dikutip dari Kompas.com
Kebiasaan jelek tersebut antara lain masih diam-diam menyalakan dan menggunakan ponsel untuk berkomunikasi, lupa membuka penutup jendela, tidak meluruskan sandaran, dan enggan menegur orang di sekitarnya jika melakukan hal tersebut.
"Biasanya penumpang bilang iya, iya, tapi setelah pramugari jalan, tidak dilakukan. Padahal ini bukan hanya untuk dia, tapi menyangkut banyak hal," ungkap Laura yang menjadi pramugari sejak usia 18 tahun.
• Bisa Ungkap Penyebab Kecelakaan Pesawat Terbang, Apa Sebenarnya Black Box Itu?
Ia menjelaskan, jika lupa menegakkan sandaran kursi, tidak hanya berakibat menghalangi jalan evakuasi orang di belakangnya.
Namun orang yang tidak menegakkan sandara akan kesulitan ketika disuruh membungkuk saat turbulensi hebat.
"Sedangkan saat ada delay, kita sangat kerepotan menanggapi penumpang. Padahal delaynya menyangkut keselamatan, misal cuaca, atau kerusakan teknis," kata Laura.