TRIBUNTRAVEL.COM - Pesawat Lion Air JT-610 jatuh di perairan Tanjung Karawang setelah hilang kontak pada hari Senin (29/10/2018) pagi.
Pesawat dengan tipe Boeing 727-8 Max itu membawa 181 penumpang yang terdiri dari 124 penumpang laki-laki, 54 penumpang perempuan, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi.
• Pesawat Lion Air JT-610 Jatuh di Tengah Laut, Berikut 5 Faktor yang Sebabkan Kecelakaan Pesawat
• 8 Tragedi Kecelakaan Pesawat Terbang yang Pernah Terjadi di Indonesia
• Sering Diabaikan! Ini Alasan Sebenarnya Dibalik Aturan Keselamatan Pesawat yang Dianggap Konyol
Berikut beberapa fakta terkait jatuhnya Pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karawang.
1. Jatuh di Fasilitas Milik Pertamina
Pesawat Lion Air JT-610 diketahui jatuh di dekat fasilitas Pertamina Hulu Energi Offsore North West Java (PHE ONW) yang berada di lepas pantai Utara Bekasi, Jawa Barat.
VP Relations Pertamina Hulu Energi, Ifki Sukarya mengatakan bahwa berdasarkan informasi dari lapangan, pesawat jatuh di lapangan Mike blok ONWJ, tapi masih jauh dari fasilitas anjungan milik Pertamina
Ifki menjelaskan, informasi adanya pesawat jatuh diterima pukul 06.33 WIB.
Menurut laporan dari petugas PHE di lapangan, mereka melihat adanya puing-puing pesawat, bahkan kursi duduk penumpang yang terlepas.
2. Pesawat Model baru Baru
Lion Air JT-610 adalah pesawat terbang jenis Boeing 737 Max 8 yang merupakan armada baru dari Lion Air.
Boeing 737 Max 8 adalah pesawat dengan model baru yang memiliki kabin lebih ramping dan luas.
Pesawat ini memiliki tata letak kursi (konfigurasi) 3-3 dengan lorong tunggal.
Setiap kursi di pesawat ini berlapis kulit dan dilengkapi dengan sandaran kepala sehingga terasa sangat nyaman.
Lion Air Boeing 737 MAX-8 bisa terbang hingga 7 jam 30 menity untuk sekali pengisian barang bakar.
Jenis pesawat ini adalah pesawat boeing pertama yang memiliki fitur double winglet.
Baca tanpa iklan