TRIBUNTRAVEL.COM - Geyser yang telah lama tertidur di Yellowstone tiba-tiba kembali aktif. Tak hanya semburkan material uap air dan air, tetapi juga sampah dari tahun 1930an.
Traveler, sekarang ini masalah sampah yang dihasilkan manusia jadi satu ancaman terbesar bagi seluruh kehidupan di muka Bumi.
Disadari atau tidak, sampah besar maupun kecil yang kita buang tetap berdampak buruk bagi lingkungan.
Bahkan, barang-barang yang terbuat dari plastik dan logam akan jadi sampah yang susah diurai ketika tak lagi dipakai nantinya.
Sampah plastik maupun logam masih bisa bertahan di alam dalam waktu puluhan atau ratusan tahun.
Satu contoh mengejutkannya baru-baru ini terlihat di Amerika Serikat.
Dikutip TribunTravel.com dari laman Travel and Leisure, satu geyser dorman di Yellowstone National Park tiba-tiba kembali aktif.
Geyser bernama Ear Spring itu tak hanya menyemburkan berton-ton air dan uap air, tetapi juga sejumlah obyek buatan manusia yang berasal dari tahun 1930an, menurut laporan Lonely Planet.
Beberapa item mencakup kempengan bayi, blok semen, 100 koin, kaleng alumunium, dan penanda yang terbuat dari logam.
"Setelah Ear Spring erupsi pada 15 September 2018 lalu, staf taman nasional menemukan banyak benda aneh yang berserakan di sekitar celah geyser."
Menurut keterangan di halaman Facebook Yellowstone, "Beberapa di antaranya bahkan cukup bersejarah: mereka akan diinventarisasi oleh kurator dan mungkin berakhir di arsip Yellowstone.”
Petugas taman nasional percaya, 'sampah-sampah' ini bisa ada di sana karena pengunjung yang selama beberapa dekade, hanya membuang atau tidak sengaja meninggalkan barang-barang mereka di kawasan Yellowstone.
Hal ini menunjukkan fakta, sampah yang kita hasilkan tidak cepat hilang, bahkan meski sudah hampir 90 tahun.
“Kamu mungkin berpikir bahwa jika hanya melemparkan sesuatu ke geyser, benda itu akan hilang.
"Namun, sesungguhnya itu tidak benar-benar hilang."