Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Festival Gandrung Sewu 'Layar Kemendung' Banyuwangi Libatkan 1173 Penari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNTRAVEL.COM - Untuk kedelapan kalinya Festival Gandrung Sewu akan digelar di Banyuwangi pada Sabtu 20 Oktober 2018.

Tari Gandrung adalah tari khas daerah yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Bukan Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pada masa kolonialisme, Tari Gandrung adalah bagian tak terpisahkan dari taktik untuk melawan penjajahan.

Festival Gandrung Sewu Banyuwangi 2018 Akan Dimeriahkan Penari yang Belum Genap Berusia 4 Tahun

Pada tahun ini, pergelaran Gandrung Sewu mengangkat tema “Layar Kumendung”.

Tema ini masih berkaitan dengan tema di tahun-tahun sebelumnya yang juga mengangkat gending-gending pengiring Gandrung seperti Podo Nonton, Seblang Lukinto, dan Kembang Pepe.

Di pertunjukkan ini koreografi Tari Gandrung akan diselingi dengan drama Layar Kumendung dengan perbandingan 70 persen tarian dan 30 persen fragmen, sehingga pertunjukkan Gandrung Sewu ini akan semakin menarik.

6 Kuliner Khas Banyuwangi Yang Harus Kamu Coba, Ada yang Ekstrim sampai Super Pedas

Tema Layar Kumendung yang diangkat pada tahun ini akan menampilkan kisah heroisme Bupati pertama Banyuwangi Raden Mas Alit dalam menentang pendudukan VOC Belanda.

Meski kemudian Raden Mas Alit harus gugur dalam sebuah ekspedisi pelayaran (Layar) hingga menyebabkan kesedihan (Kumendung) bagi rakyat Banyuwangi.

Dilansir dari situs banyuwangikab.go.id Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda mengatakan kisah kepahlawanan Raden Mas Alit akan dikemas dalam fragmen yang menarik.

Sehingga pertunjukkan tari Layar Kemendung ini tidak sekedar peristiwa seni dan budaya, tetapi juga menjadi media untuk mengingat sejarah pahlawan yang telah berjasa.

“kita bisa terus mencintai daerah ini serta tergerak untuk memajukannya,” ujar Bramuda.

Penonton tidak hanya akan menyaksikan kemegahan tarian, tapi juga fragmen drama kepahlawanan yang menyertainya.

Pertunjukan ini melibatkan sebanyak 1173 penari, 64 penampil fragmen, dan 65 pemusik.

Dikenal Jadi Surga Penyu Langka, Taman Nasional di Banyuwangi Ini Sudah Ada Sejak Penjajahan Belanda

Bramuda mengungkapkan selama tujuh kali digelar sejak 2011, festival Tari Gandrung yang menampilkan seribu penari gandrung tersebut telah mampu menggerakkan ekonomi lokal dengan baik.

"Selama ini Festival Gandrung Sewu telah disambut antusias oleh wisatawan. Dan ini berdampak positif ke ekonomi lokal, ada ribuan warga yang menerima berkah ekonominya, mulai warung, jasa transportasi, restoran, homestay, hotel, sampai UMKM produsen oleh-oleh,

Dia menjelaskan, kedatangan ribuan wisatawan dalam dan luar negeri secara langsung ikut menambah pendapatan warga Banyuwangi.

(TribunTravel.com/GigihPrayitno)