TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler pasti sudah tak asing dengan perasaan lama perjalanan berangkat ke suatu tempat terasa lebih lambat dibandingkan saat pulang. Kok bisa begitu ya? Simak penjelasan tentang fenomena yang disebut 'return trip effect' ini.
Saat traveling, tentu kita antusias sekali dalam mempersiapkan segala sesuatunya.
Namun, pernahkah traveler merasa perjalanan berangkat ke suatu tempat terasa lebih lama dibandingkan perjalanan pulang?
Saat berangkat, selalu ada pertanyaan "Kok nggak sampai-sampai ya?"
Kemudian, saat pulang ada rasa terkejut, "Lho, kok sudah sampai?"
Padahal jarak dan waktu tempuh untuk perjalanan pulang dan berangkat itu sama.
Dan ini sebenarnya juga tidak berlaku hanya pada saat traveling, tetapi hampir setiap kali kita melakukan perjalanan ke suatu tempat yang baru atau asing.
Ternyata fenomena ini adalah hal yang umum dan memiliki alasan yang bisa dijelaskan secara ilmiah.
Ini diakibatkan oleh kondisi pikiran dan psikologis.
Mengutip laman bobo.grid.id, ilmuwan telah meneliti fenomena ini dan menyebutnya sebagai 'return trip effect.'
Peristiwa ini biasanya terjadi saat kamu pergi ke tempat baru yang belum dikenal.
Atau saat kamu pergi ke suatu tempat yang belum pernah dilalui sebelumnya.
Saat melakukan perjalanan berangkat ke suatu tempat, otak akan cenderung lebih fokus untuk mencerna dan menghapalkan rute yang ditempuh.
Saat sedang fokus, otak akan memberikan pemahaman bahwa waktu terasa berjalan lebih lambat.
Sementara, saat melakukan perjalanan pulang dengan rute yang sama, otak sudah lebih mengenali rute yang dilalui dan kondisi sekitar.