3. Kandungan Oksigen yang Tipis
Kandungan oksigen akan terus menipis hingga sepertiganya saat berada di puncak Everest.
Semakin tinggi dari permukaan laut, tentunya tekanan udara juga akan semakin rendah.
Hal ini akan berdampak pada oksigen yang lebih menyebar sehingga semakin sedikit.
Untuk sampai ke puncak Everest, para pendakipun membutuhkan bantuan tabung oksigen selama melakukan pendakian ke puncak.
4. Suhu Bisa Mencapai -80 Derajat Fahrenheit
Selain memiliki oksigen yang sedikit, medan yang ditempuh untuk menaklukkan puncak Everest juga sangat berat.
Banyak tebing dan jurang yang terjal di sisi kanan dan kiri.
Bahkan suhu di sana bisa mencapai -80 derajat Fahrenheit atau -62 derajat Celcius.
5. Banyak Pendaki Meninggal Dunia
Sebuah data dari Mahitala Unpar, sejak 1924 hingga 2017 ada sekitar 288 pendaki yang meninggal dunia di Everest.
Tercatat sekitar 168 orang yang meninggal dunia ketika menuju puncak karena kekurangan suplemen oksigen.
Sementara itu, sebanyak 71 orang meninggal dunia dalam perjalanan turun setelah mencapai puncak Everest.
Terlebih lagi mayat pendaki masih berada di gunung tersebut.
6. Dua Srikandi Indonesia Berhasil Capai Puncak