TRIBUNTRAVEL.COM - Gempa bumi merupakan peristiwa alam yang kerap terjadi di Indonesia. Tahukah kamu, gempa bumi juga bisa dipicu oleh aktivitas manusia?
Selama kurun waktu kurang dari tiga bulan, Indonesia telah dilanda beberapa gempa bumi yang cukup besar.
Misalnya, pada awal akhir Juli dan awal Agustus lalu, gempa bumi bermagnitudo 6,4 dan 7 di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Sementara pada Jumat (28/9/2018) lalu, gempa bumi magnitudo 7,4 mengguncang wilayah Donggala dan menyebabkan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.
Terbaru, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,4 di 55 kilometer timur laut Situbondo, Jawa Timur, terjadi pada Kamis (11/10/2018) pukul 01.44 WIB dini hari.
Gempa dengan kedalaman 12 Kilometer tersebut tidak berpotensi tsunami, menurut pantauan BMKG.
Indonesia memang negara yang rawan terjadi gempa bumi mengingat letak geografisnya yang berada di kawasan Ring of Fire dan Alpine Belt.
Namun faktanya, gempa bumi tak cuma dipicu oleh faktor alam, tetapi juga faktor non-alam lainnya.
Faktor non-alam ini sebagian besar ditimbulkan oleh aktivitas manusia.
Kali ini, TribunTravel.com merangkum faktor non-alam yang dapat memicu gempa bumi dari laman factsofindonesia.com.
1. Indonesia memiliki banyak spot pertambangan
Selain faktor alam, faktor manusia dapat menyebabkan gempa bumi.
Aktivitas penambangan dapat merusak kontur alami kerak bumi, membuatnya tidak stabil dan rentan pergeseran dan gesekan.
Mungkin pada awalnya, situasi ini tidak begitu jelas terlihat.
Namun seiring waktu, pengerukan tanah yang tidak memperhatikan aturan lingkungan dapat menyebabkan gempa bumi yang tidak biasa.
Baca tanpa iklan