Namun, setelah bertahun-tahun, naga terbang tak terbukti adanya dan makhluk bertanduk setengah manusia telah mampu dijelaskan oleh sejarawan.
Kesenian orang-orang San dan imajinasi manusia
Legenda naga yang meneror lanskap pegunungan Lesotho diyakini berasal dari satu dari dua sumber yang ada.
Baik dari bahasa Afrikaans, Drakensberg yang jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘gunung naga’ dan mengacu pada puncak runcing.
Atau dari sisa fosil dinosaurus yang ditemukan di dataran tinggi Lesotho.
Jejak kaki dinosaurus prasejarah masih bisa dilihat di sepanjang sungai Subeng Stream saat ini.
Kerajaan Lesotho memiliki jumlah fosil jejak kaki dinosaurus terbesar di dunia.
Asal muasal mitos tentang makhluk mistis lainnya diyakini berasal dari kaum San, penduduk pertama di daerah itu.
Mitologi mereka mencakup lukisan batu makhluk raksasa seperti ular dan ‘eland men’ atau perwujudan manusia eland (sejenis antelope).
Penggambaran-penggambaran ini yang ada pada dinding-dinding batu di Lesotho, dianggap telah meyakinkan suku-suku etnis lain di sekitar Lesotho tentang keberadaan binatang-binatang mistis.
Kisah-kisah itu pun disiarkan suku-suku ini kepada penjajah Belanda, sehingga mitos tersebut terus bertahan.
Legenda pemakan daging
Cerita-cerita kanibalisme yang lebih ekstrem ditemukan berdasar pada kebenaran.
Yakni, kanibalisme.
Sejarah mencatat, selama periode sengit dan berdarah dalam sejarah Lesotho, ribuan orang Sotho berlindung di semacam benteng di Pegunungan Thabo Bosiho.
Baca tanpa iklan