TRIBUNTRAVEL.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, sebanyak 71 warga negara asing (WNA) ikut jadi korban gempa di Donggala-Palu. Sebanyak lima WNA belum diketahui kondisinya.
Pasca gempa berkekuatan 7,4 SR serta tsunami yang menghantam Donggala dan Palu, Jumat (28/9/2018), Gubernur Sulawesi Tengah telah menerapkan masa tanggap darurat selama 14 hari.
Melansir dari handout yang dirilis BNPB di akun Instagram, @bnpb_indonesia, Minggu (30/9/2018), ada empat daerah di Sulawesi Tengah yang terdampak bencana gempa bumi dan tsunami.
Yaitu Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong.
Hingga saat ini, baru Kota Palu yang dapat diperoleh data dampak dan penanganan bencana.
Sementara di Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong belum ada laporan karena listrik padam dan komunikasi putus.
BNPB menyebut, untuk korban jiwa per Minggu (30/9/2018) pukul 13.00 WIB, mencapai 832 jiwa meninggal dunia.
Korban meninggal dunia disebabkan karena tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa dan akibat tsunami.
Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah lantaran banyak korban yang belum teridentifikasi.
Korban diduga masih tertimbun bangunan runtuh dan daerahnya belum dijangkau oleh tim SAR.
BNPB juga mengungkapkan, sebanyak 71 warga negara asing (WNA) ikut terdampak gempa dan tsunami di Palu-Donggala.
Dalam hal ini, penanganan WNA dikoordinir oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Dari 71 WNA itu, terbanyak berasal dari Thailand yaitu 32 orang, disusul 21 WNA asal Tiongkok.
Kondisi para turis ini pun aman.
Beberapa WNA dari negara lain yang telah diketahui kondisinya juga ada yang sudah dievakuasi ke Jakarta.