TRIBUNTRAVEL.COM - Gempa dan tsunami yang terjadi di wilayah Donggala serta Palu merusak sejumlah infrastruktur. Hotel hingga jembatan pun roboh.
Gempa berkekuatan 7,4 yang mengguncang Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02 WIB menyebabkan bangunan-bangunan di sekitar Kota Palu roboh.
Selain rumah warga, beberapa bangunan di wilayah Donggala dan Palu pun porak poranda.
Terlebih, gelombang tsunami sempat menerjang daerah Mamuju, Palu, dan Donggala.
Dilansir dari akun Instagram resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), @bnpb_indonesia, Sabtu (29/9/2018), jumlah korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami mencapai 384 jiwa.
Jumlah ini akan terus bertambah karena proses pencarian terus dilakukan.
Ditambah, hingga saat ini, tim evakuasi masih belum berhasil mendapat informasi jumlah korban di Donggala.
Begitu halnya dengan sejumlah kerusakan bangunan yang terjadi akibat gempa dan tsunami.
Hingga saat ini, tim evakuasi juga masih terus melakukan pendataan sehingga diperkirakan kerusakan bangunan akan terus bertambah.
Komunikasi di Palu dan Donggala juga lumpuh akibat listrik padam dan sebanyak 276 base station yang tidak dapat digunakan.
Hal ini mengakibatkan pendataan dan pelaporan dampak gempa dan tsunami di Palu serta Donggala tidak dapat dilakukan dengan cepat.
Inilah dampak gempa dan tsunami terhadap sejumlah bangunan di Palu-Donggala:
1. Berbagai bangunan, mulai rumah, pusat perbelanjaan, hotel, rumah sakit, dan bangunan lainnya ambruk sebagian atau seluruhnya.
Diperkirakan puluhan hingga ratusan orang belum dievakuasi dari reruntuhan bangunan.
2. Pusat perbelanjaan atau mal terbesar di Kota Palu, Mal Tatura di Jalan Emy Saelan, ambruk.