3. Krim dengan merkuri dan sianida
Pelembab dan krim penghilang bintik dan tahi lalat mengandung sejumlah besar sianida dan merkuri.
Sianida dan merkuri dianggap bisa menghilangkan pigmentasi kulit.
Namun, penggunaan krim ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan penumpukan zat merkuri dalam tubuh.
Sehingga perempuan yang menggunakannya akan mengalami keracunan merkuri.
Mercury (II) klorida, zat yang sangat beracun dan mempengaruhi sistem saraf pusat, zaman dahulu digunakan untuk membuat kulit lebih halus dan menyembuhkan penyakit sifilis.
4. Dress Flannelette
Selama era Victoria, gaun flanel, kemeja, dan piyama sangat populer.
Namun sayangnya, tidak semua orang mampu membelinya.
Kain mahal diganti dengan bahan yang murah dan sangat mudah terbakar.
Seseorang yang memakai piama yang terbuat dari kain ini dan berdiri di dekat atau memegang lilin dapat terluka atau bahkan tewas akibat terbakar.
5. Hiasan gigi
Sekitar 2.000 tahun yang lalu, bangsa Maya kuno menghias gigi dengan emas dan batu mulia.
Gigi dibor dengan lubang-lubang kecil sehingga potongan-potongan batu giok atau emas bisa dimasukkan ke dalam lubangnya.
Di Mesir Kuno, ada teknologi yang sangat mirip dengan hiasan gigi bangsa Maya kuno.
Aksesori gigi melambangkan kekayaan dan status tinggi seseorang zaman itu.