Sebut saja Badai Chris di Bermuda yang terjadi bulan Juli lalu dan yang terbaru Badai Florence di Amerika Serikat.
Topan di Filipina diberi nama berbeda karena Filipina memiliki agensi yang berbeda.
Alih-alih menggunakan nama-nama orang barat, Filipina secara tradisional memberi nama badai dengan akhiran 'Ng'.
Saat ini, badan meteorologi yang bertanggung jawab di Filipina bernama Philippine Atmospheric, Geophysical and Astronomical Services Administration (PAGASA).
Melansir dari laman Express.co.uk, Kamis (14/9/2018), agensi inilah yang mengambil alih penamaan topan di Filipina sejak tahun 1972.
Melanjutkan tradisi internasional yang sudah ada yaitu menggunakan nama orang, maka Filipina memutuskan menggunakan nama perempuan lokal berakhiran 'ng'.
Di Filipina Mangkhut disebut topan, di Indonesia lebih lazim disebut siklon, sementara di Amerika disebut badai.
Sebutannya tergantung di mana angin terbentuk, misalnya di Jepang dan Filipina disebut sebagai topan, sementara di Amerika disebut badai.
Pada dasarnya topan dan badai adalah sama, yaitu fenomena yang dikenal sebagai siklon tropis (tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis).
(TribunTravel.com/rizkytyas)
Baca tanpa iklan