Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

8 Tempat dengan Kondisi Paling Ekstrem di Dunia untuk Dihuni Manusia, Ada Pripyat hingga Baghdad

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pripyat, Ukraina

Kota ini dikenal karena hanya memiliki wilayah subur sepanjang 60 mil.

Sebagian besar kawasan di sana terdiri dari padang tandus.

Yang membuatnya bertambah buruk, ada kasus kekurangan air akibat Sungai Shiyang mengering.

Serta Gurun Tengger dan Bidain Jaran yang bergeser 33 inci per tahun.

4. Port-au-Prince, Haiti

(USAID U.S. Agency for International Development, Damage to the National Palace, Port-au-Prince, Haiti)

Ada banyak perkampungan kumuh yang terletak di sisi bukit dekat kota ini.

Sementara, infrastruktur di Port-au-Prince banyak yang rusak akibat gempa bumi besar 2010.

5. Baghdad, Irak

(archnet.org)

Kota ini mengalami kerusakan parah pada infrastrukturnya karena perang dan kekerasan sektarian, yang masih berlangsung hingga hari ini.

Baghdad adalah satu di antara tempat paling tidak ramah di dunia dan juga memiliki satu kualitas hidup terburuk.

6. Outback, Australia

(wikimedia.org)

Outback adalah daerah gurun pedalaman dan terpencil di Australia dengan sinar matahari yang terlampau terik, tanah yang tidak subur, dan cuaca yang kering membuat angka populasi manusia di gurun ini sangat rendah.

7. Changtang, Tibet

(kekexili.typepad.com)

Karena musim panas yang pendek, angin arktik, dan hujan es di bagian ini di Dataran Tinggi Tibet, kawasan Changtang adalah rumah bagi ratusan ribu orang Sherpa.

Banyak orang yang mengikuti rute migrasi para pendahulu mereka untuk menemukan rumput bagi hewan ternak.

Ini berarti, mereka harus mendirikan tenda dan rumah berdinding batu karena pola musiman yang ekstrem ini.

8. Conakry, Papua Nugini

Pemadaman listrik dan matinya air kerap terjadi di daerah ini karena iklim kering dan sistem pengairan yang buruk.

Bahkan, lampu lalu lintas dimatikan pada malam hari.

Hal ini tentu memperparah buruknya kondisi infrastruktur Conakry.