Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Temper Clinic, Tempat Tepat untuk Luapkan Amarah, Pengunjung Bebas Pukul Botol hingga TV

Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu rage room yang disediakan di Temper Clinic. Pengunjung bisa memukul botol-botol yang ada dan mengacak-acak ruangan sebebas mungkin.

TRIBUNTRAVEL.COM - Kebanyakan orang yang tengah merasakan luapan emosi seperti marah, kesal, sedih atau sedih, rasanya ingin menghancurkan benda di sekeliling.

Nah, bila nantinya itu malah merugikan banyak orang, apalagi sampai merusak fasilitas umum, tahan dulu, deh.

Sebagai gantinya, traveler bisa datang Temper Clinic, yang berlokasi di Jalan Bangka Raya No. 5D, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Satu tempat rekreasi baru di Jakarta ini bisa menjadi solusi bagi kamu yang ingin meluapkan emosi.

Jika masuk ke Temper Clinic, kita akan melihat empat ruangan dengan ukuran masing-masing sekitar 3x5 meter.

Di setiap ruangan akan disediakan alat pukul seperti tongkat baseball atau palu serta botol-botol kaca.

Semua botol dan barang-barang yang ada di ruangan boleh kita pukul sekeras mungkin dan hancurkan sehebat mungkin.

Seorang founder Temper Clinic, Eron bercerita, konsep ‘rage room’ atau ruang amuk tersebut sebetulnya tak hanya untuk menghilangkan stres namun juga untuk bersenang-senang.

Satu rage room yang disediakan di Temper Clinic. Pengunjung bisa memukul botol-botol yang ada dan mengacak-acak ruangan sebebas mungkin. (KOMPAS.com/Nabilla Tashandra)

“Sebenarnya lebih ke having fun. Pesan kami, orang-orang lebih baik seru-seruan kayak gini daripada merusak area publik. Kami sediakan tempatnya,” kata Eron kepada KOMPAS Lifestyle, Sabtu (25/8/2018).

Emosi, lanjut Eron, tak selamanya negatif namun seringkali harus dilampiaskan.

Dalam melampiaskannya, kita bisa memilih cara yang positif serta tidak membahayakan diri dan orang lain.

Di Temper Clinic kita tak hanya disediakan botol kaca, namun juga televisi.

Jadi, jika tak puas menghancurkan botol-botol kaca hingga kacau, kita masih bisa menghancurkan televisi.

Ide membuat ‘rage room’ didapatkan Eron dan para founder lainnya ketika melancong ke Athena, Yunani.

Mereka pun merasa konsep ‘rage room’ tersebut bisa dibawa ke Indonesia.

Halaman
12