Dalam pemerintahannya, para pengikut Dewa Kalesan mendirikan pura keluarga di setiap wilayah kekuasaannya.
Saat ini di Banjar Batuaji ada belasan pura keluarga.
Satu di antaranya adalah Pura Brahmana.
Keunikan Pura Brahmana ini adalah diemponi oleh keluarga I Wayan Rikan, seorang sudra yang berstatus sebagai Jro Mangku Pura Brahmana.
Mangku Rikan mengaku tidak mengetahui kenapa ia yang seorang sudra bisa mengempon Pura Brahmana.
Tidak adanya lontar atau prasasti yang tertulis di pura tersebut membuatnya tidak bisa mencari tahu jawaban dari pertanyaan itu.
Sejak berdiri, pihak keluarga tidak pernah merenovasi Pura Brahmana.
Sehingga ciri khas pelinggih zaman Kerajaan Badung yang identik dengan batu bata masih bisa ditemui di sini.
Simbol Bhatara yang dipuja di Pura Brahmana berupa pratima Dewa-Dewi.
Meski menyandang posisi jro mangku, status Rikan di banjar tetap krama biasa.
Hal tersebut dikarenakan ia menjadi pemangku pura keluarga, bukan pura umum.
Secara turun temurun, anak yang dipilih menjadi pemangku adalah anak laki-laki tertua.
Sementara, anak laki-laki terkecil menggantikan orangtua membanjar adat.
Baca tanpa iklan