Bangkai paus ditali di bagian depan kapal seolah untuk merayakan keberhasilan warga Faroe tahun itu.
Aksi brutal ini memakan waktu lebih dari 30 menit untuk membunuh 180 ekor paus.
Musim migrasi paus melewati pulau Faroe biasanya berlangsung sekitar bulan November.
Warga sengaja berburu paus, dan bahkan sudah merupakan tradisi selama ratusan tahun. Tradisi ini disebut dengan "Grindadarap".
• 7 Rekor Dunia Teraneh dan Tergila Sepanjang Masa, di Antaranya Memasukkan 400 Sedotan dalam Mulut
Nantinya, daging-daging apus yang sudah mati tidak dijual, tapi dibagikan pada seluruh warga.
Mereka akan mengawetkan dan menyimpan daging paus ini sebagai stok persediaan makanan selama musim dingin nanti.
Pulau Faroe tak hanya berburu paus pilot, tapi sebuah desa bernama Hvalba membunuh lumba-lumba sisi putih Atlantik dan desa Klaksvik membunuh paus Orca.
Warga pulau Faroe biasanya menjalani musim dingin yang cukup mengerikan dan mereka kehabisan bahan makanan. Daging paus menjadi salah satu persediaan makanan yang mereka andalkan.
Jelas saja aksi ini banyak dikecam oleh para aktivis lingkungan.
Banyak orang menganggap tradisi Grindadarap terlalu kejam dan berakibat buruk bagi populasi paus pilot dan paus Orca.
Artikel ini telah tayang di Intisari.grid.id dengan judul Lautan Dipenuhi Darah Merah, Kala Ratusan Paus 'Dibantai' di Pulau Faroe Setiap Tahunnya