Rashed memiliki ketertarikan mengoleksi sepatu-sepatu langka.

Semuanya dimulai beberapa tahun yang lalu, ketika dia dan saudaranya, Abdullah, berada di sebuah mal di Dubai.

Orang-orang menghentikan mereka hanya untuk melihat-lihat dan memotret Yeezys baru Abdullah.

Awalnya Rashed bahkan tidak menyukai sepatu kets dan mengatakan itu tampak tidak menarik.

Namun melihat reaksi orang-orang, Rashed mulai berpikir untuk berinvestasi di usianya yang masih 13 tahun waktu itu.

Rashed mencari sepatu kets yang langka dan mahal secara online, kemudian mengembangkan bisnisnya, sehingga orang-orang dapat membeli sepatu langka dengan harga yang tepat.

Dia mengatakan kepada The National, pada 2016 lalu telah memiliki 200 pasang sepatu kets, dengan yang paling mahal harganya tidak kurang dari 1.900 dolar AS (Rp 27 juta).

Hanya dalam setahun, koleksinya bertambah seratus ribu kali lipat.

Rasyed mengaku memiliki 200.000 pasang sepatu kets saat ini, yang paling mahal harganya 8.000 dolar AS (Rp 116 Juta).

"Aku telah mengumpulkan sepatu selama hampir dua tahun sekarang," kata Rashed.

"Koleksiku mendekati 200.000 pasang saat ini. Aku juga dikenal karena memiliki rumah sneaker paling gila di tengah-tengah kebun binatangku. ”

Lalu bagaimana remaja 15 tahun mampu membeli 200 ribu pasang sepatu?

Ternyata, Rashed hanya menerima tunjangan bulanan kecil dari orangtuanya.

Tetapi, Rashed menginvestasikan sebagian besar dari apa yang dia hasilkan dari iklan online dan penawaran promosi alias endorse.

“Saya membeli lebih dari 20 sepatu di Prancis dan ayah saya berpikir saya gila. Tetapi dia tahu, ini adalah investasi. Dalam dua tahun, harganya tiga kali lipat," akunya.