Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Parfum sampai Makanan Kaleng, 6 Produk Sehari-hari Ini Ternyata Bisa Buat Berat Badan Naik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi parfum.

"Studi awal menunjukkan bahan kimia pengganti, seperti BPF dan BPS, memiliki aktivitas yang sama dengan BPA," ia menjelaskan.

"Dengan demikian, label 'BPA-free' memiliki sedikit makna."

Diskusi BPA sebagai obesogen telah menjadi kontroversi, dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC)menyatakan lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami efek paparan terhadapnya.

Namun, dalam studi peninjauan baru-baru ini, para ilmuwan mencatat semakin banyak bukti yang ada untuk menghubungkan paparan BPA dengan peningkatan risiko obesitas.

2. Parfum

Parfum (Faraz Hyder Jafri / Shutterstock)

Oborogen yang umum ditemukan adalah dietil ftalat (DEP), yang sering digunakan dalam parfum.

Meskipun Administrasi Makanan & Obat AS (FDA) mencatat DEP aman digunakan dalam produk kosmetik, kamu dapat memutuskan sendiri jika mengurangi paparan khusus ini.

Sebuah penelitian di Pediatric Research menunjukkan paparan DEP dalam kandungan tertentu memiliki risiko obesitas yang tinggi jika digunakan dalam jangka waktu panjang.

3. Pengharum ruangan

Pengharum ruangan (Africa Studio / Shutterstock)

Meski berbau menyegarkan, pengharum udara juga dapat mengandung DEP.

"Beberapa phthalates telah diklasifikasikan sebagai karsinogen dan telah terbukti menjadi obesogenic dalam penelitian pada hewan dan terkait dengan obesitas pada manusia," kata Blumberg.

4. Peralatan masak anti-lengket

Peralatan masak (LightField Studios/Shutterstock)

Zat Perfluoroalkyl (PFAs) adalah hal lain yang harus diwaspadai.

Zat ini umum dalam peralatan masak anti lengket tertentu.

"Bahan kimia ini telah dikaitkan dengan berbagai macam efek kesehatan yang merugikan, termasuk obesitas," kata Blumberg.

Halaman
123