Pertama susunya tidak membuat enek karena tidak telalu kental. Justru ini juga yang membuat rasa teh berpeluang lebih terasa.
Rasa teh hitam dari bubble tea di Taiwan ini lebih pekat ketimbang di Indonesia.
Kemudian manisnya pas, pilihan gula 50 persen ternyata jadi pilihan yang tepat.
Sebab orang Taiwan sendiri juga jarang minum dengan persentase gula sampai 100 persen.
Kemudian yang membedakan adalah es. Jika di Indonesia es lebih berupa es batu, di Taiwan esnya dihancurkan, layaknya es serut tetapi masih lebih kasar.
Sensasi dingin jadi lebih merata. Terakhir tentu topping bubble alias mutiara.
Tekstur topping bubble di Taiwan agak lebih keras ketimbang di Indonesia. Rasanya juga lebih manis.
Harga bubble tea yang dipesan seharga 49 New Taiwan Dollar atau setara Rp 25.000.
Bisa dibilang lebih murah dari di Indonesia, karena ukuran yang dipesan adalah Large (besar) dengan dua topping.
Namun rasanya kurang tepat jika membandingan satu merek bubble tea di Taiwan dengan bubble tea di Indonesia.
Sebab di negara asalnya, gerai bubble tea ini menjamur. Mudah ditemui di area pertokoan dekat jalan raya.
Bubble tea sendiri di Taiwan muncul sekitar tahun 1986-1987.
Tiga puluh tahun sudah, dan masih digemari hingga saat ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bedanya "Bubble Tea" dari Taiwan dan Indonesia"
Baca tanpa iklan