Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Berita Menarik

7 Negara Ini Masih Praktikkan Perburuan Penyihir yang Mematikan, Anak dan Wanita Kerap Jadi Korban

Penulis: Ambar Purwaningrum
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI penyihir

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum

TRIBUNTRAVEL.COM - Perburuan penyihir sering dikaitkan dengan histeria massal.

Histeria massal merupakan istilah yang lazim digunakan untuk menjelaskan situasi ketika orang-orang dari beragam latar belakang menderita gejala histeris yang serupa.

Perburuan semacam ini ada di masyarakat sejak abad ke-15 dan jutaan orang telah dieksekusi.

Bahkan di masyarakat modern, perburuan penyihir masih dilakukan.

Tragisnya target utama dari perburuan kebanyakan wanita dan anak-anak.

Dilansir TribunTravel.com dari laman listamaze.com, inilah tujuh negara yang masih melakukan perburuan penyihir.

1. Kongo

(listamaze.com)

Remaja, perempuan, dan anak-anak yang tidak bersalah sering menjadi target bagi perburuan penyihir.

Semakin banyak anak-anak disalahgunakan dan dibunuh atas nama sihir serta ilmu hitam di Kongo.

Ratusan orang dan anak-anak telah melarikan diri dari Kongo dengan lengan patah, kaki dan luka bakar ke negara-negara lain, misalnya Uganda.

Meski telah banyak aturan tentang pelarangan perburuan, tapi kekejaman perburuan terus berlanjut bahkan hingga hari ini di Kongo.

2. Kamerun

(listamaze.com)

Sihir diyakini penduduk Kamerun.

Mereka sering membakar rumah, benda-benda kultus, bahkan orang-orang yang dianggap penyihir.

Halaman
1234