Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sri Juliati
TRIBUNTRAVEL.COM - Mudik merupakan ritual tahunan yang dihadapi para perantau jelang Lebaran.
Para pemudik rela menempuh perjalanan panjang, menghadapi kemacetan, menjejali jalan raya, hanya demi satu tujuan: kampung halaman.
Dari sekian moda transportasi yang bisa digunakan untuk mudik, motor masih menjadi pilihan.
Walau banyak yang bilang tak aman, motor jadi favorit karena lebih fleksibel untuk mengatur waktu.
Kelebihan lain, potensi terjebak macet lebih sedikit karena bisa nyelip di antara kendaraan lain.
Nah, mudik dengan motor kali ini semakin ramai, bukan hanya dari segi jumlahnya, tapi juga atribut yang terpasang.
Apalagi kalau bukan tulisan yang menempel di motor para pemudik.
Tren pemudik motor dengan tulisan ini sebenarnya sudah ada sejak tahun lalu, tapi untuk tahun ini bakal lebih ramai dan kreatif lagi.
Umumnya, tulisan di motor ini berisi curhatan karena mudik kali ini belum bisa membawakan calon menantu untuk orangtua.
Atau sekadar mengingatkan, orangtua tak butuh harta atau uang, yang paling penting sang anak pulang!
Menanggapi hal tersebut, psikolog klinis dari Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran, Bandung, Aulia Iskandarsyah pun angkat bicara.
"Kalau saya lihat fenomena itu sebetulnya tujuannya, untuk menarik perhatian sesama pemudik yang lain dan sebagai hiburan," kata Aulia sebagaimana dilansir TribunTravel.com dari GridOto.com.
Bahkan ia mengaku hal tersebut juga memiliki manfaat untuk pengendara lain.
"Saya kira ada manfaatnya selama tidak mengganggu atribut keselamatan."