"Namun, pemanasan ejecta (partikel yang terlempar) dan kecepatan lepas yang rendah dari Mars menunjukkan bahwa uap air hilang. Ini menyiratkan bulan tersebut kering," imbuhnya.
Canup dan timnya yakin temuan mereka dapat dimanfaatkan untuk eskpedisi antariksa masa depan yang bertujuan menyelidiki Mars dan bulannya, misalnya misi Eksplorasi Bulan Mars Badan Antariksa Jepang (MMX).
Rencananya, misi MMX akan diluncurkan pada 2024.
Mereka berencana mendarat di Phobos dan Deimos untuk mengumpulkan sampel sebelum dibawa pulang ke bumi lima tahun kemudian.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teori Baru, Tabrakan Benda Raksasa Lahirkan 2 Bulan Mars"
Baca tanpa iklan