Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Elephant Response Unit, Para Gajah yang Jadi Sarana Perdamaian antara Kaumnya dan Manusia di Lampung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahout memandikan gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) jinak di kamp Elephant Response Unit (ERU) Kamp Margahayu, Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, Minggu (30/7/2017). Gajah-gajah jinak milik Elephant Response Unit dilatih untuk digunakan mengatasi konflik gajah liar dengan warga di sekitar kawasan hutan Taman Nasional Way Kambas.

Kini, para gajah terlatih bersahabat dengan warga sekitar pos ERU.

Kedua pihak bekerja sama memantau gajah liar.

Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) jinak di kamp Elephant Response Unit (ERU) Kamp Margahayu, Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, Minggu (30/7/2017). Gajah-gajah jinak milik Elephant Response Unit dilatih untuk digunakan mengatasi konflik gajah liar dengan warga di sekitar kawasan hutan Taman Nasional Way Kambas.(KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)

Saat gajah liar terdeteksi di dekat tanggul perbatasan, warga akan melakukan blokade di sekitar tanggul.

Dengan bantuan gajah terlatih dan suara petasan yang dibunyikan warga, para gajah liar akan kembali ke kawasan taman nasional.

Berkat kerja sama antara warga dan para gajah terlatih, konflik antara warga dan para gajah liar menurun secara signifikan.

Gajah terlatih seolah-olah tengah berdiplomasi.

Ia menjadi agen pendamai antara gajah liar dan manusia agar tak ada pihak yang tersakiti. Selengkapnya mengenai diplomasi para gajah ini bisa kamu ikuti dalam "Visual Interaktif Kompas (VIK) Diplomasi Para Gajah".

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketika Para Gajah Jadi Agen Pendamai antara Kaumnya dan Manusia..."