TRIBUNTRAVEL.COM - Pangeran Charles, baru saja mengunjungi negara kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik bagian Selatan, Vanuatu, Sabtu (7/4/2018).
AFP mewartakan, Pangeran Charles dihadiahi gelar "kepala kastom" selama kunjungan tersebut.
Kastom merupakan status kepala tertinggi yang memperuangkan keharmonisan, perdamaian, dan rekonsiliasi.
Charles memperoleh nama kehormatan sebagai Kepala Mal Menaringmanu oleh Kepala Seni Mao Tirsupe, Presiden Dewan Kepala Malvatumauri.
Pria berusia 69 tahun itu mengenakan pakaian tradisional katom berupa rok dari anyaman pandan.
Dia juga menyesap secangkir kava khusus yang disebut Royal Kava, tumbuhan semak yang termasuk keluarga lada dan tumbuh di kepulauan Pasifik Selatan.
Sang pangeran juga mencoba berbicara dengan bahasa lokal, Bislama.
"Tenkyu tumas bilong gudfella welkom. Hemi wan bigfalla, honor bilong kam wan chief," katanya.
Artinya, "terima kasih atas sambutan yang luar biasa. Ini merupakan kehormatan besar untuk bisa menjadi seorang pemimpin."
Charles juga bertemu dengan Jimmy Joseph dari pulau Tanna di Vanuatu, di mana ayahnya, Pangeran Philip (96), dipuja seperti dewa dari sekte yang dikenal sebagai gerakan Pangeran Philip.
"Saya memberinya tongkat untuk ayahnya yang dibuat oleh tangan-tangan Gerakan pangeran Philip," kata Joseph kepada wartawan.
ABC News melaporkan, sekelompok orang yang tinggal di desa Yaohnanen di Tanna, memiliki legenda kuno yang menggambarkan sekelompok prajurit meninggalkan pulau untuk berperang guna melindungi dan melestarikan budaya mereka.
Pemimpin kelompok prajurit bersumpah untuk kembali dengan membawa kekayaan, kekuatan, dan istri berkulit putih.
Pada 1974, keluarga Kerajaan Inggris mengunjungi Vanuatu.
Meski tidak mengunjungi komunitas di wilayah terpencil, Pangeran Philip menyerahkan seekor babi putih simbolis kepada seorang pria Tanna di ibu kota Vanuatu, Port Vila.