Studi kelayakan melibatkan berbagai pakar di bidang arsitektur, sejarah, dan budaya untuk mengubah pabrik gula yang terbengkalai itu menjadi kawasan yang layak dikunjungi wisatawan.
Sekaligus menjadikannya sebagai kawasan komersial.
Bekas bangunan PG Colomadu seluas 1,3 ha di atas lahan 6,4 ha itu mulai direvitalisasi dengan tetap mempertahankan nilai dan kekayaan historis yang ada.
Mesin-mesin raksasa pabrik gula dipertahankan untuk memberikan wawasan sejarah bagi pengunjung.
Bintik-bintik karat di mesin giling mengajak pengunjung menerawang ke masa lampau.
Selain museum, lanjut Edison, De Tjolomadoe juga memiliki venue tersebut nantinya terdiri dari sejumlah ruangan yang diberi nama dengan nama asli ruangan saat menjadi PG Colomadu.
"Seperti Stasiun Gilingan yang akan difungsikan sebagai Museum Pabrik Gula, Stasiun Ketelan sebagai area F&B, Stasiun Penguapan sebagai area Arcade, Stasiun Karbonatasi sebagai area Art & Craft, Besali Café sebagai F&B, Tjolomadoe Hall atau concert hall, dan Sarkara Hall sebagai multi-function hall," kata Edison.
Peresmian dilakukan Sabtu (24/3/2018) di mana digelar konser musik dengan menghadirkan David Foster & Friends di Tjolomadoe Hall.
"Tempat ini mampu menampung hingga 3.000 orang," kata Edison.
Memasuki bangunan De Tjolomadoe, wisatawan akan melihat langsung bagaimana kondisi pabrik gula dengan mesin-mesin buatan Jerman yang masih bertahan.
Tersedia pula tempat pameran serta kafe.
Dijamin pengunjung atau wisatawan merasa nyaman berada di De Tjolomadoe dengan atap yang tinggi dan dilengkapi penyejuk ruangan itu.
Ke depan, PT Sinergi Colomadu menggandeng berbagai pihak seperti Asita dan Dinas Pariwisata untuk menggelar berbagai kegiatan wisata di De Tjolomadoe.
Tak tertutup kemungkinan, lanjut Edison, wisatawan kapal pesiar ketika tiba di Semarang langsung menuju De Tjolomadoe.
"Atau wisman yang sudah mengunjungi Candi Borobudur, Candi Prambanan digiring menuju pabrik gula ini," katanya.
S Linda Gustina, Direktur Komersial PT PP Properti Tbk mengatakan, kawasan De Tjolomadoe sanggup menjadi destinasi wisata baru di Karanganyar yang juga dapat mengembangkan aspek seni, heritage, dan pariwisata di Solo Raya serta meningkatkan produktivitas ekonomi daerah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "De Tjolomadoe, Pabrik Gula Itu Kini Menjadi Destinasi Wisata"