Mereka memesannya lewat online.
“Mereka tahu juga dari online. Karena saya memasarkannya lewat online,” ujarnya.
Bahan untuk membuat bandrek, menurut Sawinah, adalah jahe, gula aren, dan lainnya.
Alat yang digunakan masih tradisional, sebab masih ditumbuk.
Sawinah mengaku, dirinya belum kuat membeli mesin oven, blender dan lainnya karena harganya mahal.
“Kami tidak punya alat modern. Semua kami kerjakan secara manual. Jadi, kami sering repot kalau mendapat pesanan banyak,” katanya.
Saat ini, tambah Sawinah, Pemerintah Kabupaten Kendal baru bisa membantu memasarkan produknya.
Caranya dengan mengundang dirinya untuk ikut pameran-pameran di setiap acara yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bandrek, Minuman yang Mempunyai Banyak Khasiat"